Sabtu, 08 Desember 2012

Physica, Eureka !



 Berdebar-debar. Perasaan itu yang menjadi pembuka hariku tadi pagi. Hujan merintik dengan udara yang menusuk, membuat hari itu terasa kian "angker" saja. Dengan langkah terburu-buru, aku berjalan menuju kelas. Sesampainya di kelas, Yak ! AC kelas yang baru minggu kemarin dipasang itu sukses membuat kelas seperti lemari es. Membuat suasana pagi itu semakin "aduhai" saja.

  Sebenarnya hari ini masih sama dengan hari-hari sebelumnya, masih dalam masa-masa Ujian Semester 1. Tapi kenapa pake acara berdebar-debar ? Ada apa ini?. Bukan. Bukan karena dia aku berdebar-debar. Tapi, karena Fisika. Mapel pembuka hari ini. Pelajaran yang diasuh oleh Guru Kreatif, Bapak Rudy Hilkya ini, selalu sukses menghasilkan kejutan dan memacu adrenalin dalam setiap elemen pembelajarannya. Nah, pada ulangan semester perdana kami ini, Pak Rudy kembali membuat terobosan terbaru. Yaitu, soal-soal fisika dalam bentuk sastra fisika yang mengandalkan logika dan pemikiran ala filsuf ( Nah lo !). Selain itu, Pak Rudy juga memberi beberapa tips dalam kami menjalani ulangan ini, salah satunya ;

Yang wajahnya paling keras dan sangat keras serta keras besok pagi di ruang ujian masing-masing saya anggap wajib dan perlu mengikuti remedial tatap muka "

 Saat membaca tips tersebut, terlintas wajah-wajah anak-anak SPIDER yang cengar-cengir saat membaca soal selama ulangan. Tiba-tiba, entah, mungkin karena imajinasi saya yang terlalu liar, bulu kuduk pun terasa ikut meninggi. Rasa bertanya-tanya pun muncul. Bagaimana besok yaa?

  Teeet,teeet. Bel masuk pun berbunyi. Sesuai dengan perkiraan, anak-anak SPIDER memasuki kelas dengan wajah sangat sumringah, seperti Dora yang akan memulai petualangannya. Bu Suwartinah yang menjadi pengawas kami pagi tadi, mulai membagi soal. Saat lembaran soal itu tiba di depanku, langsung ku buka dan ku baca soal demi soal, untuk memuaskan rasa penasaran yang menggerogoti sejak kemarin malam. Dan, tepat seperti yang Pak Rudy bilang, soal ulangan itu mengkondisikan kami menjadi "Filsuf-Filsuf muda".

  Waktu pun terus mengalir. 10 menit, 20 menit, 30 menit, wajah sumringah anak-anak SPIDER rata-rata sudah berganti dengan mimik serius, tenggelam dalam pemikiran mereka. Saya sendiri juga tanpa sadar asyik dalam pemikiran dan teori-teori yang tersusun secara otomatis untuk memecahkan soal-soal tersebut. Sesekali, saya memasang wajah sumringah. Imajinasi saya mengatakan mungkin ada semacam "Spy Cam" di ruangan ini, dengan itu Pak Rudy akan memantau kami ( Terlalu liar -_-).

  2 jam sudah semakin dekat, Bu Suwartinah pun mengatakan kalau waktu tersisa 2 menit lagi. Seperti biasa, suasana pun langsung berubah, atmosfir ketegangan semakin terasa. Bisik-bisik kecil pun semakin membesar. Otak ku pun semakin berpikir cepat, bagaimana agar yang kosong ini bisa terisi. Pemikiran-pemikiran di saat seperti ini menjadi penuh dengan keyakinan, tanpa perlu pertimbangan. Dalam waktu 1 menit, 40 soal pun itu pun lengkap untuk dikumpulkan. Tidak lupa, ditutup dengan berdoa, lembaran jawaban itu pun berpindah masuk kedalam amplop, menunggu untuk di nilai.

  Ulangan fisika itu pun berakhir ditandai dengan perginya Bu Suwartinah. Meninggalkan sejuta kesan dan pertanyaan yang mendalam. Berkesan, karena itu sesuatu yang baru dan tidak pernah terbayangkan. Pertanyaan, Apakah hasilnya sesuai harapan? Just give it up to The God, let's we pray for the best.


  Terimakasih buat pengalaman dan pengajarannya selama ini Pak Rudy,di tunggu inovasi-inovasi selanjutnya .:mrgreen: 

   





Physica, Eureka !





#n.b : Prepare for the other shock guys !!

0 comments:

Posting Komentar